Senin, 15 Juli 2013


ASI dan Tumbuh Kembang Anak

Ketika sel telur dan sperma bertemu mulailah tumbuh kembang seorang manusia, manusia baru yang masih berwujud 1 sel ini sudah mulai belajar sampai dia akhirnya menghembuskan nafasnya.

Pengasuhan dalam kandungan memegang peranan 2/3 dari kekuatan seoarang anak dan 1/3 dalam masa setelah lahir. Demikian para leluhur kita menasehatkan ibu hamil untuk menjaga pikirannya agar kelak bayi yang dilahirkan memancarkan karakter yang bermanfaat untuk kemanusiaan.

Tidak berhenti disana saja leluhur kita berpesan, dalam tradisi jawa ada pepatah sebelum menikah hendaknya setiap pasangan menyiapkan bibit,bobot,bebet yang kurang lebih berarti karakter yang luhur, kemandirian/kesejahteraan lahiriah, perilaku keseharian

Jadi manusia tidak sekedar beranak saja, namun diajak untuk turut serta dalam evolusi kesadaran kolektif sebuah masyarakat.

Pernah seorang pemangku (pendeta di hindu bali) berpesan ”jangan berikan susu sapi ke anakmu nanti jadi seperti sapi, berikan susu Ibu saja”

Mari kita renungkan nasehat sederhana seorang pemangku yang tidak mengenyam penddikan secanggih manusia modern

Menyusui juga mengoptimalkan perkembangan anak

  1. Potensi anak hanya tercapai dengan ASI (WHO 2006), Hasil studi 5 th (1997-2003) dengan peserta 8500 anak (Brazil, Ghana, India, Oman Norway, USA) yang dipantau adalah Berat badan, tinggi badan, gerakan motorik dan menghasilkan kesimpulan Kalau diberikan ASI (eksklusif 4-6 bln, lanjut s/d 2 tahun) dan makanan pendamping ASI yang tepat, bayi dapat mencapai potensi pertumbuhannya! Jadi tidak hanya berat badan saja karena Susu Formula akan memberikan BB yang tinggi ke bayi yang akhirnya mengantar bayi jatuh pada kegemukan, tetapi juga kemampuan motorik kasar....

  1. ASI & perkembangan kognitif (American Journal of Clinical Nutrition, 1999), Pengumpulan hasil dari 20 studi; mengukur IQ anak ditemukan:

Keunggulan anak yg diberi ASI dibanding anak yg diberi formula: Sesama bayi Berat badan lahir rendah : 5.18 poin lebih tinggi, Sesama bayi Berat badan lahir normal : 2.66 poin lebih tinggi, Total : 3.16 poin lebih tinggi. “Jadi Semakin lama diberikan ASI, Semakin besar/baik dampaknya”

  1. ASI mengurangi risiko tingkah laku brutal, (Walker M, Core Curr For Lact Cons Pract, Page 110, 2002)

Kadar Mn (Mangan): ASI 4-8 Ug/L, Susu formula sapi 40-80 Ug/L, Susu formula kedelai 50-75X dari ASI. Kadar Mn yang tinggi membuat  Serotonin dan Dopamin otak yang berfungsi merancang dan mengatur kontrol emosi, tidak dapat bekerja. Sehingga risiko tingkah laku brutal pada bayi dengan Susu Formula meningkat di usia anak / remaja dan Risiko schizophrenic pada Susu Formula meningkat.

MSG dan asam aspartat bebas (Neurotoxin) terdapat pada proses perubahan susu sapi cair menjadi susu formula.

  1. ASI & Pengaruh stres (manfaat hingga masa dewasa)  (British Medical Journal, Agustus 2006)

Bayi yang diberi ASI lebih mudah mengabaikan stres dan dampaknya terlihat sampai masa dewasa!!!

Perbandingan antara anak dengan orangtua cerai vs tidak:
Tidak diberi ASI :  9x lebih stres
Anak ASI             :  Hanya 2x lebih stres

      Tapi jangan meminta istri menyusui bayi anda dengan rencana perceraian di kemudian hari...hehehehe

  1. DAMPAK JANGKA PANJANG MENYUSUI PADA KESEHATAN MENTAL ANAK DAN REMAJA ”A PREGNANCY COHORT STUDY FOLLOWED FOR 14 YEARS” Wendy H Oddy et al, Australia, Journal of Pediatrics ; Oct 2009

Penelitian thd 2900 ibu hamil di follow up sp 14 thn, Status Kesehatan Mental dinilai dengan the Child Behaviour Checklist pada 2, 6, 8 , 10 dan 14 tahun

Konklusi : Semakin lama menyusui semakin kurang kelainan kesehatan mental anak dan remaja

  1. 8 Gangguan kesehatan mental yang dikurangi oleh menyusui :

Kelompok masalah internal : Menarik diri, Gelisah/ depresif, Psychosomatik, Gangguan perhatian (Autisme), Gangguan cara berfikir

Kelompok masalah Eksternal : Gangguan bersosialisasi, Deliquentbehaviour,  Tingkah laku Agressif



.
  1. Proses menyusui mencegah kerusakan gigi anak dan mencegah gigi yang tidak beraturan

  1. Keuntungan psikologi menyusui

Secara emosi ;
    • Terjalin kedekatan hubungan kasih sayang antara ibu dan anak yang sangat berguna membangun kecerdasan emosional anak dan rasa percaya diri anak,
    • Secara emosional ibu lebih puas,
    • Bayi jarang menangis karena lebih rileks,
    • Ibu berperilaku lebih menyayangi karena hormone oksitosin yang bertugas mengeluarkan ASI dari payudara berguna sebagai hormone kasih saying,
    • Meniadakan keinginan untuk menyiksa atau menelantarkan bayinya

Perlu direnungkan bersama apa yang diiklankan susu formula di televisi tentang dampak kecerdasan susu formula pada anak kita. Bukankah kita semua tahu bahwa manusia jauh lebih cerdas dari sapi.

Kemudian susu formula dibuat sedemikian rupa agar menyerupai susu ibu, maka sesungguhnya pembuat susu formula menyadari bahwa makanan terbaik manusia ádalah ASI dan bukan bahan pabrikan tersebut.

Enzim laktase dalam usus manusia akan berkurang setelah usia 3 tahun. Enzim ini berguna dalam mencerna susu. Maka ASI manusia sudah mulai berkurang setelah anak mulai bisa makan seperti orang dewasa. Karena setelah 3 tahun, manusia sudah tidak memerlukan SUSU lagi.

Coba lihat seluruh mamalia, sampai usia berapa mereka disusui oleh induknya??? Mari belajar dari mereka....

Kembali ke slogan kita teriakkan dengan keras sambil mengepalkan tangan

ASI YES !!! Susu Formula NO !!!

Demi masa depan anak bangsa yang cerdas dan berperikemanusiaan…

Indonesia Jaya,
Dr. Oka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar